Makanan Bersantan Dapat Menaikkan Tekanan Darah

Penderita tekanan darah tinggi harus selalu memperhatikan konsumsi makanannya sehari-hari, karena banyak makanan yang kandungannya dapat menaikkan tekanan darah seperti makanan tinggi garam, lemak, dan minuman berkafein. Salah satu bahan makanan yang kerap dipakai dalam masakan di tanah air adalah santan.

Cukup banyak masakan khas tanah air yang menggunakan bahan santan yang terbuat dari buah kelapa ini seperti contoh lodeh, rendang, dan berbagai masakan yang memiliki cita rasa luar biasa lainnya.

Apakah makanan bersantan berbahaya bagi penderita hipertensi ? Bagaimanakah efeknya terhadap tekanan darah ? Untuk mengetahui pengaruh air santan terhadap tekanan darah, kita harus melihat kandungan dari santan terlebih dahulu.

Kandungan Santan Kelapa :

Protein

Segelas air kelapa (250 ml) mengandung 5,5 gram protein. Protein ini merupakan kandungan yang baik karena diperlukan tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membangun jaringan.
Lemak yang terkandung dalam air kelapa adalah 57 gram per gelas. Jumlah yang cukup banyak. Apalagi jenis lemak yang terdapat di dalam air santan adalah jenis lemak jenuh.

Natrium dan Kalium
Natrium dan kalium meupakan jenis mineral yang berhubungan dengan tekanan darah. Dalam satu gelas air perasan kelapa, mengandung sebanyak 631 mg kalium. Ini merupakan jumlah yang cukup tinggi. Sedangkan, kandungan natriumnya cukup sedikit, yaitu hanya 36 mg atau kurang dari 2% dari kebutuhan yang direkomendasikan.

Zat besi, zinc, dan folat
Satu gelas air perasan kelapa mengandung 4 mg zat besi, 1,6 mg zink, dan 38 mcg folat. Jumlah tersebut cukup bisa memenuhi kebutuhan tubuh Anda akan nutrisi tersebut. Di mana, ketiganya merupakan nutrisi penting bagi tubuh.

Jika dilihat dari kandungan santan, terdapat natrium dan kalium yang sangat berpengaruh terhadap tekanan darah. Makanan dengan kandungan natrium yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat, sedangkan makanan dengan kandungan kalium yang tinggi dapat mencegah kenaikan tekanan darah. Kandungan natrium dalam santan tergolong rendah. Hal ini menunjukkan bahwa mengkonsumsi santan tidak akan menaikkan tekanan darah secara signifikan.

Meskipun begitu, mengkonsumsi santan tetap harus dikontrol karena meskipun kandungan natriumnya rendah, mengkonsumsi santan yang berlebihan juga tidak baik dan dapan juga meningkatkan kadar natrium yang dikonsumsi. Disisi lain kandungan kalium pada santan tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa santan dapat mencegah kenaikan tekanan darah. 

Terlalu banyak mengonsumsi air perasan kelapa juga tidak baik karena kandungan lemaknya yang tinggi. Kandungan gula dan lemak yang tinggi dapat membuat asupan lemak dan kalori yang berlebih, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan. Hal ini akan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi penderita hipertensi. Karena, berat badan berlebih merupakan salah satu faktor yang dapat membuat perburukan kondisi pasien hipertensi dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya seperti penyempitan pembuluh dara yang akhirnya dapat memicu stroke atau penyakit jantung koroner.

Selain kadar lemak jenuh yang tinggi, kandungan kalori yang mencapai 230 kalori per 100 gram juga membuat santan harus dikonsumsi secara hati-hati. Sebab, konsumsi santan yang berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko obesitas. Namun, santan tidak melulu jelek. Santan juga mengandung asam laurat yang merupakan asam lemak rantai sedang. Asam laurat ini dapat digunakan sebagai sumber energi, asam lemak dalam santan ini sebenarnya masih diperlukan tubuh walaupun dalam jumlah sedikit. Asam laurat ini akan diubah oleh tubuh menjadi monolaurin yang dapat bertindak sebagai antivirus dan antibakteri dalam tubuh. Santan juga mengandung protein dan berbagai macam mineral seperti zat besi, zinc, dan folat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Jika mempunyai tekanan darah tinggi, mungkin masih bisa mengonsumsi makanan yang mengandung santan. Namun, tetap harus perhatikan jumlahnya, karena beresiko untuk memperburuk kondisi kesehatan dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya.